Definisi Ilmu Politik, Metedologi, Ruang lingkup dan Obyek politik menurut ahli

1.       Definisi Ilmu Politik


Politik dalam bahasa rabanya disebut “Siyasyah” atau dalam bahasa inggrisnya “politics”. Politik itu sendiri berarti cerdik atau bijaksana.
Pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup negara, membicarakan politik pada galibnya adalah membicarakan negara, karena teori politik menyelidiki negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat, jadi negara dalam keadaan bergerak. Selain itu politik juga menyelidiki ide ide, asas asas, sejarah pembentukan negara, hakikat negara, serta bentuk dan tujuan negara, disamping menyelidiki hal hal seperti pressure group, intrest group, elit politik, pendapat umum (public opinion), peranan partai politik dan pemilihan umum.

Asal mula kata politik itu berasal dari kata “polis” yang berarti “negara kota”, dengan politik berart ada hubungan khsusus antara manusia yang hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan, dan akhirnya kekuasaan (Robert Dahl). Akan tetapi politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, kekuasaan, pemerintahan, konflik, dan pembagian atau kata kata yang serumpun. (Hoogerwerf)
pengertian ilmu politik


Definisi Ilmu politik menurut para ahli

Menurut Johann kaspar bluntshli
Political science: “the science is concerned with the state, which endeavours and comprehend the state in its conditions, in its essential nature, in various manifestations its development”
Menurut Raymont G, Gettel
Political science is teh science ot the state. It deals with:
-          The relations of individuals to ane another insofar as the state regulates them bay law
-          The relations of the individuals or groups of individuals to the state
-          The relations of the state to state

2.       Metedologi Ilmu Politik


Metode berasal dari kata Yunani purba, yang ditulis dengan sebutan “Methodos” mengandung arti jalan ke arah ilmu pengetahuan, jadi merupakan suatu cara kerja keilmuan. Dengan demikian metode berarti cara menyelidiki sesuatu itu untuk memperoleh pengertian ilmiah terhadap obyek itu sendiri, sehingga pada gilirannya akan dicapai kebenaran yang obyektif.
Secara etimologi kata metodologi dapat pula diartikan yaitu metode berarti cara, sedangkan logi (berasal dari kata logos) berarti ilmu pengetahuan, jadi metedologi merupakan ilmu pengetahuan tentang cara untuk mengerjakan sesuatu agar diperoleh pengertian ilmiah terhadap suatu pengetahuan yang benar.

Prof. Noeng Muhadjir mengatakan bahwa metedologi, membahas konsep konsep berbagai cara, dengan membicarakan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Berikut beberapa metode yang dipakai dalam ilmu politik :

a.       Metode induksi yaitu: suatu metode yang menarik kesimpulan dari kata dan fakta yang diperoleh. Misalnya dalam cara untuk mengambil kesimpulan adalah setelah terlebih dahulu mengambil seperangkat fakta dan data tentang keberadaan suatu pengaruh kekuasaan, lalu ditentukan akan dibawa ke mana suatu negara tersebut. Oleh karena itu , perlu pula dikaji wilayah penduduk dan budaya setempat

b.      Metode deduksi yaitu: metode yang menganalisis fakta dan data yang diperoleh dengan menuguraikannya. Oleh karena itu, dalam cara penganalisisan fakta dan data dimaksimalkan potensi akal agar tercipta kerasionalan. Dengan demikian dapat ditentukan apakah kita membutuhkan pemerintahan yang demokratik atau tirani dalam mengatur suatu negara.

c.       Metode Dealiktis yaitu: metode tanya jawab untuk mencara pengertian. Jadi, dalam cara yang memakai teknis ini, diperoleh horizontal antara semua pihak, misalnya antara pemerintah dengan yang diperintah atau antara lembaga negara, sehingga dengan demikian tidak terjadi ketimpangan, sebaliknya diharapkan akan ada saling pengenalan diri, keterbukaan dan akseptibilitas.
d.      Metode Filosofis yaitu: metode yang mengkaji sedalam dalamnya segala sesuatu itu, sehingga sampai pada ini hakikatnya. Misalnya dalam cara pengkajian kebenaran ilmu politik, segala sesuatu yang berkenaan dengan keberadaan suatu partai, ditelusuri sampai pada substansinya, yang subkomponennya adalah kualitas, kuantitas, kedudukan, wujud, ruang, waktu, aksi, paksi, dan relasi, negara itu sendiri.

e.      Metode perbandingan yaitu: suatu metode yang mengukur sesuatu berdasarkan perbedaan dan persamaan sesuatu itu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
f.        Metode sejarah yaitu: metode yang menganalisi perjalanan waktu. Misalnya dengan mengkaji ulang setiap bagian yang menjadi sifat dan hakikat suatu negara, lalu diperbandingkan antara sistem sekarang yang kita lalui dengan sistem politik yang pernah ada diwaktu yang lampau.
g.       Metode fungsional yaitu: metode dalam proses penyelidikannya membahas obyek dan gejala, dalam hal ini obyek/subyek politik, contoh fungsi dan pengaruh suatu kelompok, baik yang negaratif maupun positif, terhadap penyelenggaran roda politik pemerintahan

h.      Metode sistematis yaitu: metode yang berangkat dari penghimpunan bahan bahan secara teratur, berkesinambungan, kait mengait satu sama lain, serta memiliki kesatuan arah tujuan.
i.         Metode Hukum yaitu : menitikberatkan pada segi yuridis. Penggunaan cara ini mengandalkan keserasian dalam negara, sehingga melahirkan kewajiban antara pemerintah dengan rakyatnya, dan kemudian merupakan aturan yang harus di ikuti baik selaku norma kesusilaan maupun aturan tingkah laku lainnya yang pada gilirannya nanti akan semakin mengikat keberadaannya dalam kehidupan bernegara.
j.        Metode singkretis yaitu: metode yang menggabungkan berbagai faktor faktor.

Ruang Lingkup Ilmu Politik


Batasan atau ruang lingkup ilmu politik yang diberikan badan internasional sebagai berikut
1.       Bidang teori politik
a.       Teori politik (political theory)
b.      Sejarah perkembangan ide ide politik (history of political ideas)
2.       Bidang lembaga politik
a.       Undang undang dasar (constitution)
b.      Pemerintahan negara (national goverment)
c.       Pemerintahan daerah (lacal goverment)
d.      Adminstrasi negara (public administration)
e.      Administrasi lembaga politik (comporative politica institution)
3.       Bidang kepartaian, golongan dan pendapat umum
a.       Partai partai politik (political parties)
b.      Golongan golongan dan organisasi organisasi (groups and associations)
c.       Partisipasi warga negara dalam pemerintahan (participation of the citizen in the goverment)
4.       Bidang hubungan internasional
a.       Politik internasional (nternationale political)
b.      Organisasi dan adminstrasi internasional (internationale organizational and and administration)
c.       Hukum internasional (ineternationale law)


Obyek Ilmu Politik


Obyek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan demikian obyek merupakan apa yang akan diamati, diteliiti, dan dipelajari serta dibahas. Dalam penjabarannya, obyek itu sendiri teriidri dari obyek materi dan obyek formal. Setiap obyek materi dari suatu ilmu disiplin ilmu dapat sama dengan obyek materi ilmu pengetahuan lain, tetapi obyek formal berbeda dengan masing masing disiplin ilmu, karena perbedaan sudut pandang dari masing masing disiplin ilmu tersebut.

Obyek formal ilmu politik adalah kekuasaan, sedangkan obyek formal pengetahuan adalah hubungan – hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah. Tetapi obyek formal ilmuu negara adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pertumbuhan, perkembangan, sifat, hakikat, dan bentuk bentuk negara secara umum dalm keadaan diam, oleh karena itu meliputi pengkajian konstitusi, lembaga tertinggi negara, penduduk dan wilayah dalam batasan keperluan negara itu sendiri.


Namun demikian obyek materi ilmu negara itu sendiri, secara kebetulan sama dengan obyek materi ilmi politik, pemerintahan, administrasi negara dan hukum tata negara yaitu negara. Oleh kerana itulah antara masing masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut terdapat tumpang tindih. 


Postingan populer dari blog ini

Metode Penelitian Pengertian dan Jenis jenis Penelitian | pdf

Perbedaan Antara Pemikiran dan Penalaran

Cara memanjangkan dan memutihkan kuku agar terlihat cantik