Materi Kepemimpinan dan Pemimpin dalam Organisasi
1. Kepemimpinan
Mengenai masalah kepemimpinan
umumnya dan peranan pemimpin dalam kelompok khususnya terdapat banyak pendapat.
Ada beberapa ahli yang beranggapan bahwa, tiap orang yang telah dewasa dengan
sendirinya dapat menjadi pemimpin dalam kelompoknya. Dengan demikian fungsi
kepemimpinan itu dalam tiap tiap kelompok seharusnya pula berganti ganti secara
otomatis. Mereka yang dipilih menjadi
pemimpin itu adalah orang orang yang
dipercaya oleh anggora anggota kelompok. Disamping itu pemimpin tersebut dapat
mengerti dan memeintingkan kebutuhan – kebutuhan kelompoknya dalam usaha –
usahanya sebagai pemimpin.
Dibawah ini akan dikemukan tugas
seorang pemimpin, cara cara memimpin dan sifat sifat pemimpin dalam tiga macam
a. Pembinaan situasi
Artinya ialah bahwa seseorang
pemimpin harus memberikan struktur yang jelas daripada siituasi-situasi rumit
yang dihadapi oleh kelompoknya. Yang dimaksud dengan situasi rumit disini
adalah situasi situasi yang didalamnya terdapat hal hal yang kurang jelas. Dalam
hal ii hendaknya seorang pemimpin menandaskan segi-segi tertentu dan meniadakan segi-segi lainnya
dalam situasi tersebut. Jadi pemimpin harus membedakan hal hal yang penting dan
hal hal yang kurang penting. Disamping itu ia harus berusaha untuk memisahkan
perhatian anggota-anggota kepada tujuan tujuan yang harus dicapai dalam situasi
rumit itu yang dilihat dari kepentingan keseluruhan kelopok.
b. Pengawasan
Dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah supaya pemimpin mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok. Ia harus
dapat menguasai dan mengetahui tingkah laku setiap anggota yang tidak selaras
dan menyimpang dari garis garis pedomana norma norma kelompok. Dalam suatu
kelompok yang demokratis, maka pemimpin
itu berusaha untuk menepati peraturan peraturan yang sudah dibuat oleh
kelompok, yaitu dengan memberikan penghargaan, sanksi, hukum dan sebagainya. Disamping
itu pemimpin dapat pula membuat peraturan peraturan dan tingkah laku dari
anggotanya asal tidak tidak bertentangan dengan norma norma kelompok.
c. Juru bicara kelompok
Tugas yang ketiga dari seorang
pemimpin ialah menjadi juru bicara dari kelompoknya. Artinya ia harus dapat
merasakan dan menenangkan kebutuhan kebutuahan kelompok ke dunia luar, baik
mengenai sikap sikap kelompok maupun mengenai harapan harapan, tujuan tujuan
daripada kelompok. Untuk dapat menjadi juru bicara tersebut, maka pemimpin
dapat menafsirkan sendiri mengenai kebutuhan kebutuhan kelompok.
2. Sifat – sifat pemimpin
Sehubungand dengan tugas – tugas pemimpin
sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka harus pula diketahui sifat sifat peribadi yang
harus dimiliki seorang pemimpin.
Seorang pemimpin hendaknya
memiliki ciri –ciri dan kecakapan, agar dengan demikian interaksi kelompok
dapat berlangsung dengan lancar dan produktif. Ciri ciri tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Persepsi sosial
Adapun yang dimaksud dengan
persepsi sosial ialah kecapakan untuk cepat melihat dan memahami akan perasaan
perasaan, sikap sikap dan kebutuhan kebutuhan anggota dalm kelompok. Kecakapan atau
sifat ini sangat diperlukan untuk memenuhi tugas seorang pemimpin yang
didasarkan pada kepemimpinan yang berpusat pada kelompok.
b. Kecerdasan yang tinggi
Sifat yang kedua harus dimiliki
seorang pemimpin yang demokratis ialah, kecerdasan yang tinggi, suatu sikap
yang sempurna. Pemimpin ini diharapkan untuk dapat berpikir secara abstrak yang
lebih tinggi daripada anggota kelompok lainnya yang dipimpinnya.
c. Keseimbangan perasaan
Keseimbangan perasaan adalah
kematangan perasaan yang terdapat pada diri pemimpin. Kematangan tersebut ialah
berdasarkan kesadaran yang mendalam daripada kebutuhan kebutuhan, keinginan
keinginan, cita cita dan alam perasaan serta penyatuan kesemuanya itu ke dalam
suatu keperibadian yag bulat dan harmonis. Kematangan perasaan dari seorang
pemimpin itu diperlukan sekali untuk ikut merasakan keinginan keinginan dan
cita cita anggota kelompok secara nyata dan untuk dapat melaksanakan tugas
tugas kepemimpinan lainnya dengan lancar dan wajar.
Cara atau gaya dalam memimpin
Cara cara memimpin kelompok dapat
pula dikemukan tiga cara yang umum dan banyak terdapat di dalam kehidupan
masyarakat. Cara cara kepemimpinan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Cara otoriter
Dalam hal ini yang dimaksud ialah
, seorang pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok ditangannya. Dialah yang
menentukan apa yang harus dilakukan oleh kelompoknya. Anggota-anggota kelompok
sama sekali tidak diikut-sertakan merencanakan dan menentukan langkah langkah
pelaksanaan kegiatan kelompok. Mereka hanya menerima dan melaksanakan saja,
sesuai dengan perintah (intruksi) dari sipemimpin.
b. Cara demokratis
Berbeda dengan cara otoriter,
maka pada cara demokratis ini, pemimpin mengajak sebanyak mingkin para
anggotanya bermusyawarah untuk menentukan kegiatan kegiatan kelompok dan tujuan tujuan kelompok bersama sama. Pemimpin demokratis memberikan
penghargaan dan kritik secara obyektif dan positif.
Dengan tindakan tindakannya yang
demikian itu, maka seorang pemimpin demokratis berpartisipasi, ikut serta
dengan kegiatan kegiatan kelompoknya. Jadi disini pemimpin bertindak sebagai
seorang kawan yang lebih berpengalaman dan turut serta dalam interaksi kelompok
bersama sama anggota lainnya.
c. Cara bebas
Cara ini adalah cara yang bebas. pemimpin
disini tidak begitu aktif, ia berperan
secara pasif. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan – kepentingan kelompok
dan tujuan tujuan daripada kelompok diserahkan kepada anggota anggotanya. Pemimpin
tinggal menyetujui saja.
Tipe – tipe pemimpin
Setelah mengetahui tugas tugas
seorang pemimpin, sifat sifat yang dimiliki serta cara cara memimpin, maka
akhirnya perlu dipahami tipe tipe pemimpin yang terdapat dalam masyarakat.
a. Pemimpin kelembagaan
Yang dimaksud dengan pemimpin
kelembagaan adalah pimpinan dari suatu lembaga yang resmi, ia diangkat dengan
beslit umpamanya Camat, Bupati dan sebagainya. Tipe dari pemimpin ini adalah
tipe memerintah, karena dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada perintah
dari atasan. Ia secara resmi diangkat oleh pemimpin atasannya dan harus
menjalankan perintah (intruksi) kepada yang dipimpinnya.
b. Pemimpin terkemuka
Pemimpin terkemuka ialah orang
yang dianggap sebagai pimpinan karena mempunyai kelebihan umpamanya dalam
kecakapan sehingga ia berpengaruh dalam suatu organisasi atau dalam satu desa. Ia
diakui sebagai pemimpin oleh kelompok masyarakat karena mempunyai kelebihan
dari warga yang lain umpamanya seorang ulama.
Anjuran anjuran atau apa yang dikatakannya,
didengar dan dilaksanakan oleh orang orang di didesanya. Mereka simpati kepada
pimpinannya ini, oleh karena itu apa yang disarankannya diikuti dan
dilaksanakan.
c. Pimpinan persuasif
Pimpinan yang mempunyai tipe
persuasif, adalah seorang yang dianggap sebagai pemimpin karena dapat
menyesuaikan diri dan mempergunakan kepandaiannya untuk mendekati yang
dipimpinnnya. Karena cara pendekatannya begitu rupa sehingga ia dianggap
sebagai pemimpin.
Oleh karena itu suatu penghormatan dan penghargaan diberikan
kepadanya untuk menjadi pimpinan. Ini merupakan sautu akibat dari hubungan
timbal balik antara pemimpin dengan kelompok yang dipimpin, yang menimbulkan
hubungan yang positif. Jadi ia diakui sebagai pemimpin karena kepandaiannya
dalam mendekati kelompok dan bergaul dengan kelompok yang dipimpinnya.